Pendidikan Sejarah (Universitas Jember)

indonesia raya


Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Kedatangan Bangsa Barat Ke Benua Amerika





KEDATANGAN BANGSA BARAT (EROPA) KE AMERIKA

Tugas Resume Sejarah Amerika



Oleh:

Reny Putri Aditiya
NIM 120210302004  
Kelas B



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS  JEMBER
2014


Kedatangan Bangsa Barat ke Amerika
                   Orang Eropa pertama yang tiba pertama kali di Amerika Utara adalah suku Nordik (Norwegia) yang berjalan ke barat dari Greenland mendarat di Vinland, Amerika Utara dimana The Red Eric mendirikan pemukiman sekitar pada 985. Pada 1001 putra Eric  yang bernama Leif Ericson , diperkirakan telah mengeksplorasi pantai timur laut yang sekarang merupakan Kanada dan melewati sedikitnya satu musim dingin di sana. Sementara hikayat Nordik menyatakan pelaut Viking mengeksplorasi pantai Atlantik Amerika Utara hingga ke Bahama, klaim itu masih belum terbukti. Meski demikian, pada 1963, ditemukan reruntuhan beberapa rumah Nordik dari masa itu di L’Anse-aux-Meadows, di bagian utara Newfoundland, yang mendukung setidaknya sebagian hikayat itu. Penjelajahan yang dipimpin oleh Lcif Ericson (Anak laki-laki Eric bernama Leif) tidak memiliki dampak bagi masyarakat Eropa terutama penjelajah untuk memanfaatkan pengalamannya dalam petualangan di Amerika. Demikian juga dengan penduduk Indian, tidak memperoleh pengaruh apapun dari penjelajahan tersebut. Namun demikian, setelah penjelajahan Eric tersebut penjelajah Eropa menyusulnya dengan menemukan beberapa kawasan baru di Amerika.
                        Timbulnya penjelajahan orang-orang Eropa ke Amerika tidak bisa dilepaskan dari perkembangan sejarah Eropa. Antara abad ke 11 sampai 13 penduduk Eropa yang beragama Kristen secara periodik mengunjungi daerah Laut Tengah untuk menemukan kembali kota suci dari penguasa Muslim. Penjelajahan yang terjadi dalam konteks Perang Salib tersebut berpengaruh terhadap diperkenalkannya rempah-rempah dari Timur yang didatangkan oleh para pedagang Islam ke Eropa. Pasca Perang salib, rempah-rempah merupakan komoditi yang sangat berharga dan dapat mendatangkan keuntungan finansial yang berlipat ganda bagi mereka yang memperdagangkannya. Oleh karena itu, orang-orang Eropa, terutama Portugis, Spanyol, Belanda dan Inggeris berusaha mencari jalan alternatif ke daerah sumber penghasil rempah-rempah tersebut. Setelah adanya dominasi perdagangan oleh orang-orang Italia di laut Tengah dan setelah jatuhnya Konstantinopel, ibukota Romawi Timur ke tangan Turki Usmania yang beragama Islam tahun 1453, usaha mencari rempah-rempah dan penjelajahan dunia semakin intensif. Demikian juga dengan adanya renaissance di Italia abad ke-15 yang dipelopori oleh para intelektual berusaha mempertanyakan kembali hakekat penjelajahan dalam aspek invention, discovery dan dunia baru bagi keunggulan individu dan keunggulan umat manusia.
1. Kedatangan Spanyol di Amerika
                        Kisah perjalanan orang Eropa ke Benua Baru biasanya dikaitkan dengan ekspedisi Christopher Colombus. Christopher Colombus (30 Oktober 1451 – 20 Mei 1506) adalah seorang penjelajah dan pedagang yang dilahirkan Genoa, Italia bekerja untuk Spanyol.
                        Pada 1408, Colombus meminta izin pada Ratu Isabella, Spanyol untuk memimpin suatu ekspedisi mengarungi samudera guna menemukan apa yang ia inginkan mencapai suatu wilayah yang pada masa itu masih asing bagi Spanyol. Columbus berjanji pada Ratu Isabella akan menyebarkan agama Kristen kepada para penduduk yang bermukim di kepulauan itu. Berdasar keinginan untuk membuktikan bahwa bumi itu bulat Colombus berlayar ke arah barat untuk mencari daratan India yang dianggap berada di belahan bumi timur.
                        Pada 3 Agustus 1942, Colombus meninggalkan Spanyol disertai 90 orang awak kapal dengan membawa 3 kapal. Kapal yang ditumpangi Colombus bernama Kapal Santa Maria. Dua kapal lainnya yang ditumpangi bernama Pinta dan Nina. Pada 20 Oktober 1492, akhirnya ia berhasil mendarat di Guanahani kawasan kepualuan Bahama. Setelah mendarat Columbus bertemu dengan sekelompok penduduk asli yang kemudian dikenalnya dengan Indian. Sebutan tersebut didasarkan atas keyakinan bahwa San Salvador adalah East Indies (Indian Timur) sebagai daerah yang dijadikan tujuan penjelajahannya. Dalam perjalanan selanjutnya, ia menemukan daerah Kuba dan mendirikan sebuah koloni di Kepulauan Hispaniola, sekarang bernama Haiti dan Republik Dominika.
                        Antara tahun 1492-1502 Columbus melakukan empat kali pelayaran ke Amerika dan menemukan kepulauan Caribia. Sampai dia mati, pulau-pulau yang didarataninya seperti Haiti, Dominica, Puerto Rico, Jamaica, Cuba dan Honduras masih diyakininya sebagai India. Melalui rintisannya bangsa Spanyol memperoleh pengetahuan mengenai benua baru Amerika yang kemudian dijadikan sebagai wilayah koloni Spanyol.
                        Penjelajah Spanyol lainnya yang termasuk tokoh penting adalah Hernando De Soto, serorang conquistador yang bermitra dengan Fransico Pizzaro selama penaklukan Peru. Setelah meninggalakan Havana pada tahun 1539, ekspedisi De Soto mendarat di florida dan menjelajah ke Amerika Serikat tenggara sampai sejauh Sungai Mississippi dalam pencarian harta karun. Orang Spanyol lainnya, Fransisco Corando memulai dari Mexico pada tahun 1540 untuk mencari Tujuh Kota Cibola yang menurit mitos berlimpah emas. Penjelajah Coronado membawahnya sampai ke Grand Canyon dan Kansas.
                        Hernando Cortez (1485-1547) berhasil mencapai Meksiko dan menaklukkan kerajaan Aztec yang dikuasai kaisar Montezuma. Sisa-sisa peradaban Aztec dihancurkannya dengan kejam. Demikian juga dengan kerajaan Inca di Peru dihancurkan oleh bangsa Spanyol yang dirintis oleh penjelajahan Francisco Pizarro (1470-1541). Daerah-daerah baru di Amerika Latin dikuasainya dan dijadikan sebagai bagian dari imperium Spanyol. Penaklukkan itu disusul dengan migrasi penduduk Spanyol ke daerah yang ditaklukkannya. Pada abad ke 16 di Amerika Selatan telah terdapat 200.000 penduduk Spanyol.yang melakukan kolonisasi.
2. Kedatangan Portugis di Amerika
                        Penjelajahan samudera ke Benua Amerika setelah bangsa Spanyol mengawalinya, kemudian diikuti oleh bangsa Portugis (Portugal). Berbeda dengan eksplorasi Spanyol di Amerika Utara, bangsa Portugis melakukan penjelajahan di Amerika Selatan.
Eksplorasi yang sistematis terhadap "dunia baru" Amerika dilakukan oleh bangsa Portugis yang dipimpin oleh Pangerah Henry atau Prince Henry (1394-1460). Nama Pedro Alvares Cabral banyak disebut- sebut telah menhklaim Brazil pada tanggal 22 April 1500 dan merintis kekuasaan bangsa Portugis atas wilayah Amerika Selatan.
Sebenarnya pada tahun 1501, Portugis berusaha melakukan eksplorasi ke Amerika Utara di bawah pimpinan Kapten Gaspar Cortecal. Namun penjelajahan itu gagal karena adanya rintangan cuaca. Dua tahun kemudian, 1503, raja Portugis mengirim lagi sebuah ekspedisi. Usaha ini pun juga mengalami kegagalan dan Portugis kehilangan kepentingannya di Labrador dan Newfoundland.
Dibawah pimpinan Gubernur Alfonso de Sousa Portugis berhasil mendirikan koloni di Saovicente, Brazil. Dengan penguasaan langsung-daerah-daerah yang ditaklukkannya maka negara Portugal mulai merintis politik imperialisme, yaitu politik untuk menjadikan daerah yang ditaklukkannya sebagai bagian dari imperium seberang lautan Portugal, dan dikuasai langsung oleh pemerintah pusat di ibukota Lisabon, Portugal.
3. Kedatangan Prancis di Amerika
            Pada awalnya Prancis mendapatkan wilayah pantai Amerika Utara yang pada abad ke 16 itu tidak diduduki oleh Spanyol.  Penjelajahan bangsa Prancis ke Amerika dimulai oleh Giovanni da Verazzuno (1524) yang diutus oleh Francis I. Giovanni menjelajah pantai Atlantik dan mencari sungai yang bisa dilayari ke arah daratan. Dalam ekspedisi bertahun- tahun itu, ia memasuki kawasan Teluk Delaware, kemudian bergerak ke arah utara menuju Teluk New York, kemudian dilanjutkan ke Timur Laut mendapatkan daerah yang disebut sebagai Cape Breton Island.
            Sepuluh tahun kemudian pada tahun 1534, Francis I mengirim utusan untuk melanjutkan lagi ekspedisi , ditunjuklah Jacques Cartier, seorang marinir dari Saint-Malo dalam ekspedisinya itu ia mendapatkan Teluk St. Lawrence yang nantinya sebagai daerah Montreal, Kanada saat ini. Cartier mendirikan koloni di Quebec pada tahun 1542.
            Usaha pencarian untuk memperoleh suatu wilayah di Kanada, sekali pun dilakukan Prancis mengutus Samuel de Camlain sebagai penjelajah untuk memperoleh pemukiman baru. Tugas yang diberikan kepadanya berhasil, ia mendirikan koloni di Acadia (Nova Scotia) dan di Quebec.
4. Kedatangan Inggris di Amerika
            Para penjelajah Inggeris juga tidak mau ketinggalan dalam meramaikan penjelajahan dunia. Awal penejelajahan bangsa Inggris dimulai ketika Raja Henry VII mengangankan suatu koloni di Amrika Utara.  Raja Henry VII menugasi John Cabot dikenal sebagai pelaut ulung seakligus sebagai seorang navigator berasal dari Venesia Italia yang tinggal di London. Dalam perjalanan akhirnya ia menemukan Pantai Newfoundland. Penjelajah Inggris berusaha menemukan "daerah baru", seperti penjelajah Drake (1577-1580) yang berhasil mengelilingi dunia, Gilber, dan Releigh menjelajah daratan Amerika Utara.
            Pada tahun 1560-an, John Hawkins merebut sejumlah pangkalan dagang Spanyol di kepulauan Caribia dan menjual budak-budak Afiika terhadap pengusaha perkebunan di kawasan itu. Saudara sepupu Hawkins, Francis Drake juga merebut West Indies Spanyol tahun 1570-an. Antara tahun 1577-1580, Drake merebut kapal Spanyol yang bermuatan emas di kawasan Pasifik dan mendirikan Calofonu'a. Sedangkan perusahaan Cathay membiayai perjalanan Martin Frobister (1576-1578) untuk mengeksplorasi daerah Kanada. Keberhasilan para penjelajah Ingeris di Amerika terhadap kedudukan Spanyol tersebut mendorong Inggris untuk mengintensifkan kolonisasinya atas Amerika Utara. Atas dukungan pemerintah Inggeris, Sir Humprey Gilbert (1539-1583) berhasil mendaratkan 200 pemukim potensial di Newfoundland tahun 1583 dan diteruskan oleh sudara tirinya, Sir Walter Raleigh (1552-1618) yang mendirikan koloni Virginia atas penghargaan terhadap ratu Elizabet I yang masih virgin atau perawan. Sedangkan upaya untuk mendirikan koloni di Pulau Roanoke gagal setelah tahun 1590 diketahui bahwa semua pemukim di sana telah musnah yang sampai sekarang tidak diketahui penyebabnya.
5. Kedatangan Belanda di Amerika
            Bangsa Belanda menyusul bangsa Portugis dan Spanyol melakukan penjelajahan dunia termasuk ke Amerika. Pada tahun 1650 organisasi dagang Belanda di Amerika Selatan berhasil merebut beberapa pangkalan dagang Spanyol dan Portugal sehingga akhirnya organisasi itu mampu mengontrol jaringan dagang antara Amerika dan Eropa. Belanda juga mendirikan koloni di New Netherland. Namun demikian koloni tersebut tidak berkembang, bahkan tahun 1664 koloni tersebut direbut oleh Inggris dan diganti dengan nama New York. Belanda lebih tertarik terhadap koloninya di Asia, Indonesia.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar