REVOLUSI AMERIKA
Revolusi Amerika
merupakan suatu revolusi politik. Revolusi ini hadir dari suatu perjuangan
untuk kemerdekaan politik dan untuk menegakkan nasionalisme Amerika. Revolusi
ini dipimpin oleh kaum ningrat Whing yang mencari kebebasan dari tekanan
politik dan Ekonomi dari pemerintahan Inggris. Para pejuang revolusi Amerika
berasal dari semua kalangan tidak hanya kalangan kelas bawah. Revolusi Amerika
ini terjadi akibat kegagalan Kerajaan Inggris untuk mempertemukan tuntutan
tentang keamanan kerajaan dengan tindakan memberikan pemerintahan sendiri yang
dapat dianggap layak karena kematanggannya tanah jajahan dan dengan taraf
pengambilan bagian dalam menentukan putusan – putusan mengenai kerajaan yang
mungkin diberikan oleh suatu pemerintahan yang lebih bijaksana.
Pendudukan
dibagian Barat oleh pemerintah Inggris telah membantu bertambahnya perlawanan
terhadap Inggris di Amerika. Setelah mengalami kesulitan keuanggan akibat
Perang Tujuh Tahun melawan Prancis, Inggris mulai memperkuat pengaruhnya di
daerah koloni.
Pemerintah
Inggris mulai menetapkan berbagai undang-undang di daerah koloni antara lain : Undang-undang
Gula (Sugar Act) pada tahun 1764, yang mana Undang-Undang ini mengatur tentang
kenaikan pajak bagi gula yang masuk ke Amerika. Undang-Undang Keuangan (Currency
Act) pada tahun 1764, yang mengatur tentang larangan pengeluaran uang bagi
masing-masing daerah koloni. Undang-Undang Materai (Stamp Act) pada tahun 1765 yang
mengatur tentang pajak materai atas surat-surat kabar, pamflet, percetakan, dokumen-dokumen
hukum, asuransi, surat perkapalan dan lisensi. Penduduk Amerika melakukan
protes dengan menyebarkan pamflet-pamflet profokatif untuk menentang
pemberlakuan Undang-undang Materai dan mengadakan pemboikotan terhadap
barang-barang Inggris. Aksi protes terhadap Undang-Undang Materai menjdai ciri
dan langkah pertama kearah revolusi. Undang-Undang Townshed pada tahun 1767
yang mengatur tentang pungutan atas gelas, timah, cat, kertas, dan hasil
pungutan itu harus dipergunakan untuk membayar gaji para gubernur kerajaan. Undang–Undang
Teh (Tea Act) pada tahun 1767. Undang-undang ini mengatur tentang regulasi
importing Teh di koloni Amerika. Pada tahun 1773, terjadi peristiwa The Boston
Tea Party pemerintah Inggris memasukkan teh ke Pelabuhan Griffin muatan teh sebanyak
342 peti itu dibuang ke laut oleh orang-orang Amerika yang menyamar sebagai
orang Indian Mohawk. Undang-undang Quebec Act pada tahun 1774 yang mengatur
tentang jaminan bahasa, agama dan ketatanegaraan.
Dengan
dikelurkannya berbagai undang-undang ditanah jajahan terutama ubdang-undang
Materai mendapat tentangan dari tiga kalangan yaitu pemimpin intelektual,
pedagang dan rakyat. Alasan konstitusional, tekanan-tekanan ekonomi dan
kekerasan merupakan suatu ulangan untuk mencetuskan revolusi. Peranan kaum
intelektual melandaskan propagandanya atas UUD Inggris. Para pedagang melakukan
penghentian impor. Sedangkan raykat menggunakan tindakan kekerasan.
Dalam melakukan
propaganda revolusioner alat yang digunakan adalah pers dan mimbar gereja. Pers
memiliki peranan yang sangat dinamis. Melalui surat kabar melakukan sindiran
terhadap pemerintahan Inggris. Sedangkan mimbar gereja melalui pemimpin geraja
melakukan kritik secara terang-terangan kepada pemerintahan Inggris. Pers dan
mimbar gereja terus menerus mencerminkan gerakan kembar dari nasionalisme dan
kemerdekaan. Gerakan-gerakan ini kemudian secara sistematis dipimpin oleh
panitia-panitia korespondensi dan keamanan yang informil yang terutama mendapat
inspirasinya dari Sam Adams. Panitia-panitia ini dibentuk oleh kota-kota
Massachusetts sebagai akibat seruan Adams dalam bulan Oktober 1772, untuk
memprotes percobaan Hutchinson yang hendak menjadikan eksekutif dan pengadilan
terlepas dari legislatif.
Dalam bulan Juni
1774 Dewan Perwakilan Massachusetts mengusulkan supaya mengadakan kongres dalam
bulan September di Philadelphia, dan di tanah-tanah jajahan lainnya
kongres-kongres propinsi atau konvensi-konvensi daerah memilih wakil-wakil
untuk Kongres tersebut. Pada tanggal 5 September 1774 diadakan Kongres
Kontinental yang pertama didatangi 12 tanah jajahan. Dalam kongres menjelaskan
hak-hak dari orang-orang ditanah jajahan, anataranya penghidupan, kemerdekaan,
hak-hak milik dan dewan-dewan perudangan. Kongres ini pada intinya kabanyakan
golongan di Amerika masih setia kepada Raja Inggris, namun tetap diinginkan
perbaikan hubungan antara daerah koloni dengan negara induk. Sementara itu
terjadi pertempuran antara pasukan Inggris dengan rakyat koloni, pertempuran
ini terjadi di Lexington, Concord dan Boston. Tanggal 10 Mei 1775 Kongres
Kontinental yang kedua bersidang di Philadelpia. Pada tanggal 5 Juli, kongres
menerima apa yang dinamakan “Olive Branch Petition” atau Petisi Perdamaian yang
disusun oleh Dickinson, yang dengan cepat merebut kedudukan pimpinan dari golongan konservatif yang dipegang oleh
Galloway dalam kongres pertama. Petisi itu menyatakan harapan supaya hubungan
baik akan pulih kembali dan memohon kepada Raja supaya mencegah tindakan-tindakan
permusuhan selanjutnya sampai dapat diusahakan suatu perdamaian.
Setelah 14 bulan
sidang Kongres Kontinental 2 kemerdekaan dinyatakan diterimanya resolusi Lee
tentang kemerdekaan. Berbagai faktor bekerja kearah pemutusan hubungan untuk
selamanya dan yang tak mungkin kembali dengan Mahkota, yang lainnya disebabkan
karena perkembangan peristiwa politik dan militer.
Kemerdekaan
sebagai puncak yang logis dari bangkitnya semangat nasionalisme Amerika yang
dicerminkan dalam perkisaran kebudayaan yang mulai tumbuh terlepas dari Inggris
dan dalam diperkuatnya semangat kesatuan jiwa dan kepercayaan terhadap diri
sendiri dalam lapangan kebudayaan di Amerika.
Richard Henry
Lee mengajukan sebuah resolusi dalam kongres pada 17 Juni yang menyatakan bahwa
Negara Serikat adalah dan mempunyai hak untuk menjadi negara merdeka dan
berdaulat. Pada tanggal 1 Juli Resolusi Lee dibicarakan di muka wakil-wakil
sebagai Panitia Keseluruhan. Pada 2 Juli telah mungkin untuk mendapat kebulatan
(kemerdekaan).
Kemerdekaan
telah disetujui tinggal bagaiman Amerika membenarkan pendiriannya itu kepada
dunia. Tugas itu diserahkan kepada Thomas Jeferson. Perubahan kecil dalam
konsep Jefferson telah dibuat oleh Franklin dan Adams, dan amandemen-amandemen lainnya
adalah akibat dari pedebatan dalam kongres dan ia disetujui pada tanggal 4 Juli
tanpa keberatan. Tanggal 4 Juli 1776 menjadi hari kemerdekaan Amerika.
Pada tanggal 4
Juli 1776 dibuat sebuah neraca perimbangan kekuatan militer, akan tampak jelas
bahwa komandan-komandan Inggris di Amerika mempunyai kelebihan berupa pasukan
yang cukup besar dengan segala perlengkapannya. Suatu jumlah besar dari
perwira-perwira dan prajurit dipihak kaum Patriot telah mendapat pengalaman
milter yang berguna dalam Perang Perancis dan Indian. George Washington
memperlihatkan sifat-sifat pemimpin milter yang tidak ada bandingannya. Inggris
melakukan gerakan kampanye di Kanada, di daerah Selatan dan dinegara-negara
bagian Tengah. Pasukan Amerika berhasil memukul mundur pasukan Inggris.
Kemenangan kaum koloni pada 1777, ketika Jendral Burgoyne beserta anak buahnya
menyerah di Saratoga.
Persekutuan
Amerika dengan Prancis, prancis yang dari semula timbulnya persengketaan, telah
secara tidak resmi memberikan bantuan senjata dan uang kepada Amerika. Pihak
Prancis dibawah pimpinan Lafayette membantu perjuangan kemerdekaan Amerika.
Pasukan Inggris dibawah pimpinan Cornwallis denga 8.000 pasukannya menyerah di
Yorktown. Sesudah peristiwa Yorktown terjadi perundingan perdamaian antara
Inggris dengan Amerika. Perang kemerdekaan akhirnya dimenangkan Amerika.
Perundingan Perdamaian merupakan pengakauan kemerdekaan Amerika oleh Inggris.
Disamping ketentuan lainnya yang terpenting mengenai pemberian hak kepada
Amerika atas daerah Trans Appalachia sebelah barat sampai kepada Sungai
Mississipi.
Revolusi telah
merupakan puncak suatu gerakan politik kearah kemerdekaan lepas dari Inggris,
tetapi telah mencetuskan kekuatan-kekuatan demokratis dan persamaan secara
mendlaam yang telah merubah cara hidup Amerika.
Pertama-tama ia membuktikan
kepada dunia bahwa suatu bentuk pemerintahan republic dapat bekerja dengan
efektif, dengan deminikan dapat memunculkan pukulan yang keras terhadap system
monarkhi.
Yang kedua, ia
menjadi ciri untuk pertama kalinya dalam sejarah bahwa dalam suatu golongan
besar masyarakat telah membentuk pemerintahannya sendiri dibawah undang-undang
dasar tertulis. Secara keseluruhan, sebelas dari tiga belas Negara-negara
bagian telah menyusun undang-undangnya sendiri. Sifat-sifat dari undang-undang
dasar Negara bagian ini adalah adanya system perundangan dua kamar.
Revolusi gagal untuk menghapuskan
dasar hak-hak milik sebagai syarat memegang jabatan dan memberikan suara.
Hak-hak dimulai dengan Piagam Hak-hak di Virginia 12 Juni 1776 dimasukkan dalam
banyak undang-undang dasar dan membayangkan akan dimasukannya sepuluh amandemen
yang pertama dalam undang-undang dasar federal.
Perundang-undangan
dalam banyak Negara-negara bagian menghapuskan atau memungkinkan dipindahkannya
hak atas tanah-tanah yang dahulu dimiliki secara turun temurun menjadi tanah
biasa yang dengan mudah dapat dipindahkan hak miliknya secara merdeka atau pun
untuk mewarisinya. Beberapa penulis berpendapat bahwa penyitaan milik kaum Tory
telah mengakibatkan persamaan.
Zaman
revolusi telah mencetuskan kekuatan-kekuatan perikemanusiaan yang kuat. Ia
membantu gerakan kea rah toleransi agama di Amerika dan dan menuju kea rah
penghapusan gereja Anglikan de semua tanah jajahan dimana ia telah disokong
dengan pajak. Ia telah membawa perubahan dalam undang-undang hokum pidana dan
dalam system penjara. Revolusi memungkinkan diadakannya dasar baru untuk
bantuan pendidikan dari Negara-negara bagian dan mendorong aliran-aliran
sekuler dan demokratis dalam daerah itu.
Akhirnya
semangat persamaan dari jaman Revolusioner ini dicerminkan dalam sikap
orang-orang Amerika terhadap budak-budak belian. Di Massaachussets dan New
Hampsire perbudakan dihapuskan dan system emansipasi yang berangsur-angsur
dilaksanakan di Negara-negara bagian lainnya di Utara.
0 komentar:
Posting Komentar