Pendidikan Sejarah (Universitas Jember)

indonesia raya


Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Imprealisme


 “ IMPREALISME ”

PAPER

Disusun oleh:

Reny Putri Aditiya      (120210302004)

Kelas B




PROGAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014


1. Konsep Dasar Imprealisme
a. Pengertian Imprealisme
Imprealisme berasal dari kata imperium dalam bahasa Latin yang berarti “memerintah”. Kemudian arti itu berubah menjadi “hak memerintah”. Arti ini pun mengalami perubahan lagi menjadi “daerah dimana kekeuasaan memerintah itu dilakukan”. Dengan ini, maka imperium selalu dihubungkan dengan kekuasaan dunia.
Mula-mula istilah imperium dipakai untuk menyebut wilayah kekuasaan Romawi Kuno yang menyatukan wilayah kekuasaan yang sangat luas. Usaha tersebut dilakukan dengan merebut atau menganeksasi daerah-daerah baik itu daerah di sekitarnya maupun daerah-daerah, yang sangat jauh, bahkan disebrang lautan. Setiap usaha atau tindakan untuk menguasai daerah lain (bangsa lain) disebut perbuatan imprealis. Mengenai pengertian imprealisme ada beberapa tokoh yang mengemukakan, diantaranya sebagai berikut :
·         T Parker Moon
Imprealisme adalah nafsu suatu bangsa untuk mendapatkan koloni-koloni karena dorongan idealism dan avonturisme.
·         J.A Habson
Imperalisme adalah akibat dari sistem perekonomian yang buruk. Barang yang melimpah di dalam negeri mendorong para produsen untuk mencari daerah pasaran dan menimbulkan imprealisme
·         J. Schumpeter
Imprealisme adalah suatu kecenderungan dari suatu negara untuk melakukan ekspansi yang tidak terbatas dengan mengunakan kekerasan.
·         Ir. Soekarno
Imprealisme adalah suatu keharusan yang ditentukan oleh tinggi rendahnya ekonomi suatu pergaulan hidup. Imprealisme bukan saja sistem atau nafsu menaklukkan negeri atau bangsa lain, melainkan dapat juga hanya nafsu atau sistem mempengaruhi ekonomi negara atau bangsa lain.
·         Kaum Marxist
Imprealisme adalah politik luar negeri yang tidak dapat dielakkan bagi negara-negara yang memiliki “kapitalisme kelewat masak”. Lenin mengidentifikasi imprealisme dengan kapitalisme. Imprealisme adalah kapitalisme yang berada dalam taraf tingkat monopoli.
·         Kaum sosial-demokrat
Imprealisme adalah suatu konsekunsi dari sistem produksi kapitalis.
b. Macam Imprealisme
Pengertian imprealisme sebenarnya telah ada sejak zaman kuno. Kita menyebut-menyebut imperium yang terkenal sejak zaman Romawi, Mongol dan sebagainya. Kemudian pada zaman baru, yaitu sekitar abad ke-16 dan ke 17, kita temui bangsa-bangsa Barat seperti Portugis dan Spanyol. Selanjutnya abad ke 19 muncul lagi dengan ciri-ciri industry yang diprakarsai oleh bangsa Inggris
Dari uraian diatas dapat dinyatakan bahwa imprealisme pada dasarnya ada dua macam, hak ini dengan beroijak pada usaha penakhlukan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa barat yakni :
·         Imprealisme Kuno
Ciri-ciri imprealisme kuno adalah 3 G, yakni Gospel, Gold dan Glory (penyebaran agama, mencari kekayaan, dan kejayaan). Pelopornya adalah bangsa Portugis dan Spanyol. Imprealisme kuno adalah negara-negara yang berhasil menaklukan atau menguasai negara-negara lain, atau yang mempunyai suatu imperium seperti Romawi, Turki Utsmani dan China, tersmasuk Spanyol, Portugis, Belanda, Inggris, dan Prancis yang memperoleh jajahan di Asia, Afrika sebelum 1870, tujuan imprelisme kuno adalah selain faktor ekonomi (menguasai daerah yang kaya dengan sumber daya alam) juga termasuk didalamnya tercakup faktor agama dan kejayaan.
·         Imprealisme Modern
Ciri imprealisme modern ialah adanya indsutri. Imprealisme modern ini muncul setelah revolusi industri. Demi kelangsungan industrialisasi, maka perlu daerah pasaran, bahan mentah, dan penanaman modal yang surplus. Itulah sebabnya negara-negara imprealisme berlomba-lomba untuk mendapatkan tanah jajahan yang akan dijadikan sumber bahan mentah, pasaran hasil industri, penanaman modal dan bahkan mendapatkan tenaga buruh yang murah. Imprealisme modern bermula setalah revolusi industry di inggris tahun 1870-an. Hal yang menjadi faktor pendorongnya adalah adanya kelebihan modal dan barang di negara-negara barat.
c. Motivasi, Bentuk, Tujuan dan Sasaran Imprealisme
Motivasi utama dari imprealisme :
·         Perjuangan untuk memperoleh daerah strategis, basis, militer, urat nadi dan sebagainya.
·         Keinginan untuk membangun imperium ekonomi demi kesejahteraan dari bangsa dan negara yang mendominasi
·         Usaha untuk mencari daerah pasaran hasil industry, mendapatkan bahan mentah, menanamkan modal yang surplus, dan mendapatkan tenaga buruh yang murah
·         Keinginan untuk memperoleh prestise dengan terbentuknya imperium yang sangat luas.
·         Pengahargaan untuk memperolh daerah baru agar dapat memindahakan sebagaian penduduk dari bangsa yang medominasi
Bentuk Imprealisme
·         Imprealisme Politik
Bentuk imprealisme ini bertujuan untuk memperoleh pangawasan politik terhadap suatu bangsa atau negara dengan cara pembentukan pemerintah kolonial. Motif utama dari imprealisme politik adalah untuk memperoleh prestise dengan cara pembentukan imprealisme atau menutup ketidakpuasan didalam negeri dengan cara melakukan politik diluar negeri
·         Imprealisme Militer
Imprealisme militer bertujuan untuk memperoleh daerah starategis, pelabuhan atau urat nadi lalu lintas. Daerah-daerah koloni dapat menghasilkan tenaga manusia dan dapat juga memegang peranan penting dalam menjamin kepentingan negara yang berkuasa.
·         Imprealisme Kebudayaan
Jenis impralisme ini banyak dilakukan oleh Spanyol dalam usaha untuk meguasai dunia, terutama di Amerika Tengah dan Selatan. Imprealisme kebudayaan berusaha untuk mengadakan penguasaan atau control atas ide atau pemikiran bangsa lain. Biasanya jenis ini menyertai imprealisme politik, militer atau ekonomi
·         Imprealisme Ekonomi
Tujuan imprealisme ekonomi adalah penguasaan daerah yang terbelakang untuk penanaman modal yang berlebihan, pengambilan bahan mentah, dan pasaran hasil industri. Bentuk imprealisme ekonomi antara lain sebagi berikut : Imprealisme agraris, imprealisme dagang, imprealisme manajerial, dan imprealisme keuangan.
Tujuan dan Sasaran Imprealisme
Tujuan dan sasaran imprealisme adalah dominasi di seluruh dunia. Sasaran imprealisme continental adalah negara-negara dan bangsa tetangganya. Contoh jenis ini adalah raja-raja Prancis pada abad ke 16, 17 dan 18. Contoh imprealisme yang sasarannya daerah daerah koloni di seberang lautan antara Spanyol, Portugis, Inggris, Belanda, dan Prancis. Jenis imprelisme itu bertujuan untuk memperoleh daeraj yang seluas-luasnya dan sasarannya adalah negara dan bangsa yang belum berkembang.

2. Perkemabangan Imprealisme
Bentuk imprealisme kuno seperti pada bangsa-bangsa Mesir, Asyiria, dan Babylonia adalah hasil dari penaklukan bangsa-bangsa sekitarnya. Kemudian lahirlah Imperium Romawi setelah Kartago dan Yunani berantakan. Pada puncaknya kekuasaannya, daerah kekuasaan Imperium Romawi meliputi seluruh Eropa Barat, Asia barat, Mesir dan seluruh Afrika Utara. Dalam lingkungan imperium tersebut terdapat kesejahteraan dan perdamaian yang menyeluruh. Keadaaan ini mungkin berkat komunikasi yang baik, jalan-jalan raya yang terpelihara karena adanya sistem politik, birokrasi yang efisien, serta perundangan-undangan yang baik.Dengan cara ini pertentangan kekuatan antar bangsa dapat dicegah berabad abad.
Pada abad ke 8 dan ke 9, bangsa-bangsa Arab menaklukan Afrika Utara, Spanyol, Eropa Selatan, Eropa Timur, dan Asia Barat. Kemudian pada abad ke 13 dan ke 14, bangsa Mongol berhasil menguasai dunia, bahkan mengancam Eropa Barat. Bahkan, Kubilai Khan pernah pula mengirim ekspedisi ke Indonesia, kemudian baru disusul imprealisme yang dilakukan oleh bangsa-bangsa Eropa.
Selama pertengahan abad ke 15, adanya penemuan alat-alat navigasi, kapal layar yang kuat, serta kemajuan di bidang ilmu bumi, memungkinkan diadakannya pelayaran jarak jauh. Pada masa itulah Colombus menemukan Amerika, Bartholomeus Diaz dan kemudian Vasco de Gama mengetahui jalan laut ke Afrika dan Asia. Portugis dan Spanyol yang mempelopori pembentukan koloni-koloni jajahan diseberang lautan. Kemudian disusul oleh bangsa-bangsa Barat yang lain seperti Belanda, Inggris, Prancis, dan sebagainya.
Ekspansi komersial dari revolusi industry pada abad ke 18 berkibat jauh terhadap imprealisme. Eksapansi perdagangan berkembang sangat intensif dengan berkembanganya rute-rute pelayaran samnudra yang intensif. Penemuan-penemuan baru di bidang industry dan teknik menyebabkan revolusi industry dapat mengubah pandangan hidup banyak negara di dunia. Perkembangan industry dan perdagangan membutuhkan pemasaran baru bagi hasil ekspansi imprealisme modern. Periode anatara 1880-1914, merupakan ciri khas yang sangat luas telah terbentuk dan banyak bangsa kulit berwarna kehilangan kemerdekaannya. Inggris dan Prancis merupakan kekuatann terbesar didunia modern. Prancis merupakan imprealis yang kedua. Kemudian Italia dan Jerman pun ikut-ikutan dalam memperoleh daerah jajahan, Italia berusaha menguasai Abesinia dan Somalia, sedangkan Jerman menguasai daerah Asia dan Pasifik.
Setelah perang dunia I gerakan fasisme melanda dunia, dimana 3 negara menjalankan paham ini yakni Italia dibawah Mussolini, Jermann dibawah Hitler dan Jepang dengan mencari daerah-daerah imprealisme. Dengan kemenangan Sekutu dalam Perang Dunia II maka imperium Italia, Jerman dan Jepang mengalami kehancuran. Setelah Perang Dunia II banyak negara-negara Asia dan Afrika memperoleh kemerdekaan, baik dengan jalan damaai maupun jalan kekerasan.
Sesuadah Perang Dunia II timbul masalah baru dan timbul suatu bentuk yang baru dari “ balance of power” yang kemudian menulurkan apa yang disebut dengan “ the cold war”
3. Perkembangan Imprealisme di Indonesia
Pada permulaan abad Pertengahan, orang-orang Eropa sudah mengenal hasil bumi dari dunia Timur, terutama rempah-rempah dari Indonesia. Dengan jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Usmani (1453) mengakibatkan hubungan perdagangan antara Eropa dan Asia Barat (Timur Tengah) terputus.
Hal ini mendorong orang- orang Eropa mencari jalan sendiri ke dunia Timur untuk mendapatkan rempah-rempah yang sangat mereka butuhkan. Melalui penjelajahan samudra, akhirnya bangsa-bangsa Barat berhasil mencapai Indonesia. Kedatangan bangsa-bangsa Barat di Indonesia pada mulanya lewat kongsi-kongsi perdagangan. Kongsi-kongsi perdagangan tersebut berusaha untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di Indonesia melalui praktik monopoli.
Bangsa Portugis telah berhasil mencapai India (Kalikut) 1498. Bangsa Portugis berhasil mendirikan kantor dagangnya di Gowa pada tahun1509. Pada tahun 1511 di bawah pimpinan  d'Albuquerque Portugis berhasil menguasai Malaka. Dari Malaka di bawah pimpinan d'Abreu tahun 1512 Portugis telah sampai di Maluku dan diterima baik oleh Sultan Ternate yang pada waktu itu sedang bermusuhan dengan Tidore. Portugis berhasil mendirikan benteng dan mendapatkan hak monopoli perdagangan rempah-rempah.
Selain mengadakan monopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku, Portugis juga aktif menyebarkan agama Kristen (Katolik) dengan tokohnya yang terkenal ialah Franciscus Xaverius. Portugis ini tidak hanya memusatkan kegiatannya di Indonesia bagian timur (Maluku ), tetapi juga ke Indonesia bagian barat (Pajajaran). Pada tahun 1522 Portugis datang ke Pajajaran di bawah pimpinan Henry Leme dan disambut baik oleh Pajajaran dengan maksud agar Portugis mau membantu dalam menghadapi ekspansi Demak.
Kedatangan bangsa Portugis sampai di Indonesia (Maluku) segera diikuti oleh bangsa Spanyol. Ekspedisi bangsa Spanyol di bawah pimpinan Magelhaen, pada tanggal 7 April 1521 telah sampai di Pulau Cebu. Rombongan Magelhaen diterima baik oleh Raja Cebu sebab pada waktu itu Cebu sedang bermusuhan dengan Mactan. Persekutuan dengan Cebu ini harus dibayar mahal Spanyol sebab dalam peperangan ini Magelhaen terbunuh.
Dengan meninggalnya Magelhaen, ekspedisi bangsa Spanyol di bawah pimpinan Sebastian del Cano melanjutkan usahanya untuk menemukan daerah asal rempah-rempah. Dengan melewati Kepulauan Cagayan dan Mindanao akhirnya sampai di Maluku (1521). Kedatangan bangsa Spanyol ini diterima baik oleh Sultan Tidore yang saat itu sedang bermusuhan dengan Portugis. Sebaliknya, kedatangan Spanyol di Maluku bagi Portugis merupakan pelanggaran atas "hak monopoli". Oleh karena itu, timbullah persaingan antara Portugis dan Spanyol.
Sebelum datang ke Indonesia, para pedagang Belanda membeli rempah-rempah di Lisabon (ibu kota Portugis). Pada waktu itu Belanda masih berada di bawah penjajahan Spanyol. Mulai tahun 1585, Belanda tidak lagi mengambil rempah-rempah dari Lisabon karena Portugis dikuasai oleh Spanyol. Dengan putusnya hubungan perdagangan rempah-rempah antara Belanda dan Spanyol mendorong bangsa Belanda untuk mengadakan penjelajahan samudra.
Pada bulan April 1595, Belanda memulai pelayaran menuju Nusantara dengan empat buah kapal di bawah pimpinan Cornelis  de Houtman. Dalam pelayarannya menuju ke timur, Belanda menempuh rute Pantai Barat Afrika –Tanjung Harapan–Samudra Hindia–Selat Sunda–Banten.
Pada saat itu Banten berada di bawah pemerintahan Maulana Muhammad (1580–1605) Kedatangan rombongan Cornelis de Houtman, pada mulanya diterima baik oleh masyarakat Banten dan juga diizinkan untuk berdagang di Banten. Namun, karenanya sikap yang kurang baik sehingga orang Belanda kemudian diusir dari Banten. Selanjutnya, orang-orang Belanda meneruskan perjalanan ke timur akhirnya sampai di Bali.
Rombongan kedua dari Negeri Belanda di bawah pimpinan Jacob van Neck dan Van Waerwyck, dengan delapan buah kapalnya tiba di Banten pada bulan November 1598. Pada saat itu hubungan Banten dengan Portugis sedang memburuk sehingga kedatangan bangsa Belanda diterima dengan baik. Sikap Belanda sendiri juga sangat hati-hati dan pandai mengambil hati para penguasa Banten sehingga tiga buah kapal mereka penuh dengan muatan rempah-rempah (lada) dan dikirim ke Negeri Belanda, sedangkan lima buah kapalnya yang lain menuju ke Maluku.
Keberhasilan rombongan Van Neck dalam perdagangan rempah-rempah, mendorong orang-orang Belanda yang lain untuk datang ke Indonesia. Akibatnya terjadi persaingan di antara pedagang-pedagang Belanda sendiri.
Setiap kongsi bersaing secara ketat. Di samping itu, mereka juga harus menghadapi persaingan dengan Portugis, Spanyol, dan Inggris. Melihat gelagat yang demikian, Olden Barneveld menyarankan untuk membentuk perserikatan dagang yang mengurusi perdagangan di Hindia Timur. Pada tahun 1602 secara resmi terbentuklah Vereenigde Oost Indiesche Compagnie (VOC) atau Perserikatan Dagang Hindia Timur. VOC membuka kantor dagangnya yang pertama di di Banten (1602) di kepalai oleh Francois Wittert.
Setelah dibubuarkannya VOC pada tahun 1799 Indonesia jatuh pada kekuasaan kerajaan Belanda. Dengan jangka waktu yang cukup panjang Belanda menanamkan kekuasaannya di Nusantara hingga tahun 1942 sesudah dari itu Indonesia jatuh ketangan kekaisaran Jepang.
4. Pendapat Mengenai Imprealisme
Imprealisme tidak hanya memberikan sebuah dampak negative namun sebaliknya imprealisme telah membawa perubahan-perubahan yang kearah positif atau perbaikan. Dengan dilakukannya imprealisme telah membawa perubahan dalam tanah yang dijadikan koloni.
Negara-negara yang melakukan imprealisme membawa banyak dampak positif bagi negara koloni. Sebab kebanyakan negara-negara imprealis telah mengalami berabagi kemajuan baik dalam bidang teknologi maupun ekonomi dibanding negara yang akan dijadikan koloni. Dengan begitu imprealis akan turut serta membawa kemajuan-kemajuan tersebut dan disebarkan ke daerah yang akan dijadikan koloni.


Misalnya saja Indonesia dengan adanya imprealisme di Indionesia telah membawa berbagai perubahan di berbagai bidang. Seperti dalam bidang keagaamaan sebalum datangnya para imprealis barat, penduduk nusantara banyak yang menganut kepercayaan Hindu, Budha. Setelah masuknya para imprealis mereka menyebarkan agama mereka ke penduduk nusantara yakni agama Nasrani. Hal ini menjadikan Indonesia negeri yang penduduknya tidak hanya menganut satu kepercayaan namun adanya berbagai kepercayaan yang dianut penduduk nusantara.
Ada substansi positif dalam relasi antara Belanda dengan Indonesia adalah sistem pendidikan lokal termasuk sistem dan pendidikan hukumnya di negara kita telah mengalami reformasi dalam hal perbandingan dan pembaharuan sebagai akibat dari interaksi bangsa ini dengan sistem kolonial Belanda  Kita tentunya ini harus bisa melihatnya secara komphrensif. Mungkin inilah yang disebut modernisasi perkembangan zaman dalam dunia ilmu pengetahuan khususnya pendidikan dan hukumnya dewasa ini.
Dampak Imprealisme lain yang kita rasakan adalah sarana dan prasarana yang telah dibuat pada zaman kolonialisme sebagai contoh jalan raya Anyer – Panarukan yang dibuat pada zaman pemerintahan Daendles. manfaatnya masih dapat kita rasakan, bangunan – bangunan sebagai objek pariwisata, rel – rel kereta api, timbulnya kaum intelek.
Dengan imprealisme maka ada  peningkatan SDM dalam bidang teknologi.Para penduduk lokal memiliki keterampilan yang lebih beragam karena bekerja sama dengan orang luar dan berbagai saran prasarana yang dibangun oleh negara imprealis untuk mendukung kegiatan ekonomi. Dalam bidang ekonomi tentu adanya sistem ekonomu yang lebih baik dan modern yang dibawah para imprealis.
Sekarang mungkin imprealisme terjadi namun dalam bentuk imprealisme ekonomi modern. Dengan adanya para investor asing yang menanamkan modanya ke suatu negara atau pun memiliki saham dinegara lain, dengan begitu secara langsung mereka akan membantu menjalankan dan mengembangkan perekonomian suatu negara yang masih berkembang. Banyak masalah Indonesia yang dibantu dengan adanya kerjasama dibidang modal asing.
Daftar Pustaka

Agung, Leo. 2013. Sejarah Intelektual. Yogyakarta : Ombak
Zunar, Maryam. 2014. Kemunculan dan Perkembangan Imperialisme dan Kolonialisme di Indonesia. http://maryamzunar14.blogspot.com/2014/08/kemunculan-dan-perkembangan.html (Diakses, 26 Oktober 2014)


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar